Ajakan Boikot PDAM Amerta Tak Berpengaruh

Ajakan Boikot PDAM Amerta Tak Berpengaruh

KLU – Kebijakan menaikan tarif air untuk pertamakalinya sejak lepas dari managemen PTAM Giri Menang 13 tahun silam, menjadi kebijakan yang paling keras ditentang oleh beberapa LSM yang ada di KLU. Meski ditentang dengan aksi demo berkali kali, namun managemen perusahaan daerah itu tetap mantap memberlakukan kebijakan kepala daerah dengan dasar hukum yang jelas.
Direktur perusahaan daerah air minum amerta, Firmansyah menuturkan kepada media bagaimana kebijakan itu harus mereka ambil. Meskipun diakui akan ada pihak yang kecewa dengan kenaikan tarif itu, tetapi ia menyakini bhahwa kebijakan itu harus mereka ambil jika masyarakat klu menginginkan pelayanan pdam tetap ada.
Firmansyah pun mengakui jika saat ini sedang ada ajakan dari pihak yang ia sebut tidak bertanggung jawab, untuk tidak membayar tagihan air. Namun ia mengklaim jika seruan boikot Pdam Amerta itu tidak ampuh. Terbukti dengan tidak adanya pengaruh ajakan tersebut terhadap transaksi pembayaran yang ada di kantornya.
“Masih normal ya, tidak ada yang berpengaruh kita lihat tidak ada yang bilang ada informasi yang mengajak untuk tidak membayar. Justru saya mengkritisi juga yang melakukan ajakan yang seperti ini saya rasa ajakan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” uajar Firmansyah.
Ditambahkan mantan aktivis itu, bahwa, tarif air yang ada saat ini masih terbilang murah jika dibandingkan dengan daerah lain. Meski enggan menyebut tarif di PDAM lain, Firmansyah mengaku jika tarif 2.800 hingga 3.100 per seribu liter itu jauh lebih murah jika dibandingkan jumlah rupiah yang dikeluarkan masyarakat untuk mendapatkan air bersih.
Oleh karenanya, Firmansyah menghimbau agar masyarakat tetap membayar tagihan air jika tidak ingin layanan air bersih dihentikan. Ia juga meminta agar masyarakat hemat menggunakan air.(shd/klu)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )