Asal-Asalan, Hasil Perbaikan Trotoar KBC Ditolak
Mataram-Hasil pekerjaan PDAM Giri Menang, dalam melakukan perbaikan trotoar di Kawasan Bisnis Cakranegara (KBC) ditolak oleh tim asistensi yang dibentuk Pemkot Mataram
Dalam melakukan perbaikan bekas galian pipa air bersih, PDAM Giri Menang dinilai asal-asalan, sehingga mengakibatkan kondisi trotoar di Kawasan Bisnis Cakranegara mengalami perubahan bentuk.
Atas kondisi itu, PDAM Giri Menang diberikan tenggat waktu hingga 5 Oktober mendatang untuk memperbaiki dan mengembalikan kondisi trotoar Kawasan Bisnis Cakranegara seperti kondisi semula.
Penegasan itu, disampaikan Asisten 2 Setda Kota Mataram, H. Mahmudin saat di konfirmasi perkembangan proses perbaikan trotoar di Kawasan Bisnis Cakranegara oleh PDAM Giri Menang.
Dijelaskan Mahmudin, bahwa ia telah menerima laporan dari tim asistensi yang turun langsung memeriksa hasil pekerjaan perbaikan oleh pihak PDAM. Karena sesuai kesepakatan, PDAM diharuskan mengembalikan kondisi Kawasan Bisnis Cakranegara seperti kondisi semula.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, tim asistensi yang keanggotannya berasal dari sejumlah OPD terkait Pemkot Mataram dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTB, menilai hasil pekerjaan PDAM dalam melakukan perbaikan tidak seperti yang diharapkan, sehingga tim asistensi pun memutus menolak hasil perbaikan tersebut.
Jika hingga tenggat waktu yang diberikan, PDAM tetap tidak mampu memperbaiki dan mengembalikan kondisi trotoar Kawasan Bisnis Cakranegara seperti kondisi semua, maka PDAM pun tidak akan diberikan izin untuk melanjutkan kegiatan penggalian pipa air bersih di Wilayah Mataram. Tak hanya sampai disitu, Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTB, selaku pihak yang membangun pedestrian di Kawasan Bisnis Cakranegara, juga mengancam akan membawa permasalahan ini keranah hukum, jika PDAM Giri Menang, tidak sanggup melaksanakan komitmennya memperbaiki Kawasan Bisnis Cakranegara.
Alih-alih memperbaiki sambungan pipa air bersih, pengerjaan galian pipa PDAM di sepanjang jalan Selaparang hingga Pejanggik justru merusak proyek bernilai miliaran rupiah di Kawasan bisnis Cakranegara, yang dibangun pada tahun 2019 lalu oleh Balai Prasarana Permukiman Kementrian PUPR.
Pedestrian kawasan bisnis cakranegara yang sudah tertata rapi, seketika dibuat rusak oleh aktivitas penggalian pipa air bersih. Ironisnya, aktivitas penggalian tersebut dilakukan tanpa koordinasi.(irh/mtr)