Atasi Dampak Elnino, Bulog Lotim Salurkan 1,5 Juta Kg Beras Bantuan Pangan Setiap Bulan

Photo : Pj Bupati Lotim saat melepas truk penyalur beras bantuan pangan

Lombok Timur – Perum BULOG kembali menggulirkan bantuan pangan yang berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Total sebanyak 22 juta orang, jumlah Penerima Bantuan Pangan (PBP). Jumlah penerima bantuan pangan beras di tahun 2024 ini mengalami peningkatan sekitar 8 persen dibandingkan jumlah penerima tahun sebelumnya yang sejumlah 21,3 juta PBP.

Sementara untuk bantuan pangan di Wilayah NTB, jumlah yang akan disalurkan sebanyak 6.430.000 Kilogram setiap bulan atau sejumlah kilogram sampai dengan Juni 2024. Untuk wilayah Lombok Timur jumlah PBP pada tahun 2024 ini meningkat. Dari yang semula 151.139 Penerima Bantuan Pangan atau 1.511.390 kg/bulan menjadi 155.796 PBP atau 1.557.960 kg atau 9.347.760 kg selama 6 bulan dari Januari hingga Juni 2024.

“Terdapat Tambahan PBP Sebanyak 4.657 Penerima / 46.570 kg dibandingkan tahun lalu,” ungkap Kepala Kantor Cabang Bulog Lombok Timur, M. Syaukani, Senin (22/1/24).

Per hari ini, Perum Bulog bersama Pemkab Lotim mulai menyalurkan alokasi Januari 2024. Bantuan Pangan yang digelontorkan sebanyak 140.520 kg terdiri dari dua kecamatan yaitu Kecamatan Sakra Timur sebanyak 66.720 kg dan Kecamatan Selong sebanyak 73.800 kg.
“Hari ini Perum Bulog bersama Pemda Lombok Timur mulai menyalurkan Bantuan Pangan Beras untuk Masyarakat Wilayah Lombok Timur,” Imbuhnya.

Bantuan pangan beras tahun 2024 terdapat perubahan database penerima bantuan. Tahun 2024, NFA dan Bulog bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggunakan data Pensasaran Percepatan penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Bantuan pangan beras ini adalah salah satu program pemerintah untuk menjadi bantalan ekonomi masyarakat dalam menghadapi dampak El Nino. Pemerintah membantu beras 10 kg setiap bulannya. Harapannya bantuan ini akan cukup membantu memenuhi kebutuhan konsumsi bulanan bagi masyarakat berpendapatan rendah. Ini karena konsumsi beras per kapita di Indonesia rata-rata berada di 6,6 kg dalam sebulan.

“Adanya bantuan pangan beras ini juga turut andil sebagai salah satu upaya penurunan daerah rentan rawan pangan di 2023. Tentunya beriringan dengan upaya lainnya yang dilakukan pemerintah, sehingga secara sinergis dapat membuahkan hasil yang positif dan berprogres baik,” tutup Syaukani.(Rhl)

CATEGORIES

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )