Basarnas Mataram Ungkap Data Kejadian Membahayakan Manusia Sepanjang 2023, Mayoritas Tenggelam di Pantai dan Sungai
Lombok Barat – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram mencatat sepanjang tahun 2023 telah menangani sebanyak 58 kejadian membahayakan manusia di wilayah kerjanya. Mayoritas kejadian tersebut adalah orang yang tenggelam di pantai dan terbawa arus sungai.
Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi, mengatakan bahwa dari 58 kejadian tersebut, hanya ada satu kasus yang terjadi di air terjun, yaitu di Air Terjun Tibu Sedalem, Sesaot. Korban yang tenggelam di sana sempat menghebohkan masyarakat karena saat kejadian tidak ada hujan dan tidak ada peningkatan volume air.
“Korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dan tenggelam di kedalaman 3 meter, setelah sehari setelah dilaporkan hilang. Ini merupakan kasus yang langka dan kami masih menyelidiki penyebabnya,” ujar Lalu Wahyu Efendi, Selasa (2/1/2024).
Sementara itu, kasus yang paling banyak terjadi di tahun 2023 adalah orang yang tenggelam di pantai dan terbawa arus sungai. Lalu Wahyu Efendi mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peringatan dan larangan yang diberikan oleh pihak berwenang.
“Kami selalu mengimbau masyarakat untuk tidak mandi atau berenang di pantai atau sungai yang berbahaya, apalagi saat musim hujan. Kami juga mengingatkan para nelayan untuk selalu memeriksa kondisi cuaca dan peralatan sebelum melaut. Namun, masih banyak yang mengabaikan imbauan kami,” tuturnya.
Dari 58 kejadian membahayakan manusia yang ditangani Basarnas Mataram di tahun 2023, sebanyak 32 kasus berhasil diselamatkan, 18 kasus ditemukan meninggal, dan 8 kasus masih dalam pencarian. Lalu Wahyu Efendi mengatakan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi dengan instansi terkait untuk menangani setiap kejadian yang terjadi.
“Kami berharap masyarakat juga bisa lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan dalam setiap aktivitasnya. Jangan sampai ada lagi korban jiwa akibat kejadian membahayakan manusia,” pungkasnya.