
Beberapa Inovasi Mandeg, Bupati : Butuh waktu
KLU – Dari 71 inovasi daerah yang diganjar dengan penghargaan Inagara Award dari LAN RI, beberapa diantaranya ternyata mandeg sejak dilaunching tahun 2021 lalu. Atas kondisi itu, bupati dan wakil bupati Lombok Utara enggan mengatakan inovasi itu mandeg. Pemda Lombok Utara lebih senang mengatakan jika inovasi tersebut belum sempurna pelaksanaannya dilapangan.
Salah satu inovasi yang diganjar dengan Inagara Award dari LAN RI itu adalah inovasi yang digagas oleh managemen Rumah Sakit Umum Daerah Lombk Utara yakni kawasan ramah anak dan pendaftaran online yang dinamakan Si Pentol.
Dua inovasi itu ternyata dalam praktiknya tidak pernah dilaksanakan oleh pihak rumah sakit sejak pertama kali inovasi itu dilaunching dan diperkenalkan kepada masyarakat sejak tahun 2021.
Oleh pihak rumah sakit menyebut jika inovasi itu tidak bisa diterapkan karena terkendala pendanaan yang diberikan pemda Lombok Utara.
Kondisi itu juga dibenarkan oleh plt Sekda KLU yang dikonfirmasi beberapa hari setelah pernyataan pihak rumah sakit terkait implementasi inovasi daerah dibidang kesehatan itu.
Namun saat menggelar konprensi pers atas penghargaan Inagara Award yang diberikan LAN RI kepada pemda KLU, bupati dan wakil bupati kompak mengatakan jika tidak ada inovasi daerah yang mandeg dalam pengimplementasiannya. Bupati Djohan dan wabub Dany lebih memilih diksi belum sempurna dalam menilai pemberlakuan inovasi di rumah sakit itu.
“Sudah dilaksanakan, tapi belum sempurna, dan itu manusiawi. Masih butuh waktu,” ujar bupati Djohan.
Sebelumnya, pemda Lombok Utara mendapat penghargaan sebagai daerah paling inovatif dari Lembaga Administrasi Negara melalui Inagara Award tahun 2022.
Penghargaan itu diberikan atas keberhasilan pemda KLU mengembangkan 71 inovasi daerah yang dilaunching pada laboratorium inovasi tahun 2021 lalu.(shd/klu)