
Dampak Covid – 19, Angka Kemiskinan di NTB Naik 0,09 Persen
Mataram- Penyebaran Virus Corona atau Covid -19 yang terjadi saat ini, berdampak pada peningkatan angka kemiskinan di Provinsi NTB . Berdasarkan data yang ada, angka kemiskinan meningkat sebesar 0,09 persen.
“Dibandingkan dengan September 2019 maret 2020 ada kenaikan 0, 09 persen atau 8 ribu lebih. artinya dampak covid ini memang memicu pertambahan penduduk miskin di NTB”. Kata Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik Jum’at (17/7) di Mataram.
Ia mengatakan, jumlah penduduk miskin di NTB pada Maret 2020 tercatat sebesar 713 ribu orang atau sebesar 13,97 persen. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan pada September 2019. Dimana, jumlah penduduk miskin di Provinsi NTB sebanyak 705 ribu orang atau sebesar 13,88 persen.
“Peningkatan angka kemiskinan tersebut terdiri dari jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan tercatat 364 ribu orang atau 14,90 persen. Sedangkan untuk daerah pedesaan tercatat 345 ribu orang atau 13,09 persen”. Ujarnya
Peningkatan angka kemiskinan ini lebih besar disebabkan karena peranan komoditi makanan jika dibandingkan dengan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Hal ini terlihat dari data pada Maret 2020. Dimana, peranan komoditi makanan pada garis kemiskinan di daerah perkotaan sebesar 74,71 persen, sedangkan di daerah pedesaan sebesar 74,73 persen.
“Saat ini penanganan yang dilakukan pemerintah daerah untuk menekan angka kemiskinan di NTB yaitu melalui program – program yang sudah mulai berjalan. Misalnya, programJaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang. Tidak itu saja, pasca penyaluran JPS Gemilang Pemprov NTB juga akan merealisasikan program stimulus ekonomi”. Jelas khalik
Dengan adanya program – program itu diharapkan, angka kemiskinan pada September 2020 mendatang tidak bertambah.
Sementara itu wakil gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Djalillah mengatakan, kenaikan angka kemiskinan di NTB akibat Pandemi covid-19 ini. Tidak dijadikan sebagai perdebatan, namun yang paling penting ungkap wagub NTB, adalah bagaimana Masyarakat lebih disiplin lagi dalam meningkatkan protokol Kesehatan covid-19 menuiu kehidupan Era New Normal.
“Memang sekarang ini di buulan Juli-Agustus September ini waktu kita untuk recovery untuk bisa betul-betul bisa kembali lagi pada kondisi semula. Dan kuncinya untuk recovery itu patuh pada protokol covid-19. Bagaimana mungkin kita mau hidup produktif kalo masalah protokol covid-19 masih diperdebatkan” . tutup wakil gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Djalillah.