Dampak MotoGP, Pajak Hotel Diperkirakan Capai Rp. 2,4 Miliar
Mataram – Badan Keuangan Daerah Kota Mataram, memperkirakan pendapatan daerah dari pajak hotel selama perhelatan MotoGP, Maret lalu mencapai angka Rp. 2, 4 Miliar.
Jumlah tersebut, mengalami peningkatan sekitar 700 juta rupiah dibanding realisasi pajak hotel, pada periode sebelum perhelatan MotoGP.
Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Mataram, HM Syakirin Hukmi menyampaikan, event MotoGP Sirkuit Mandalika pada bulan Maret lalu, telah memberikan dampak positif pada realisasi penerimaan pajak hotel, yang mengalami peningkatan signifikan.
Dijelaskannya, dari laporan maupun setoran pajak yang disampaikan para pengelola hotel, omzet hotel di Kota Mataram mencapai sekitar Rp. 24 miliar, atau meningkat sekitar Rp .7 miliar.
Dengan nilai omzet tersebut, maka penerimaan pajak hotel selama event MotoGP mencapai 2,4 miliar atau meningkat sekitar 700 juta, dibanding penghasilan pada bulan Februari 2022. Selain pajak hotel, peningkatan realisasi penerimaan pajak juga terjadi disektor pajak restoran, yang juga terkena dampak positif dari perhelatan MotoGP Sirkuit Mandalika.
Syakirin mengatakan, realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran itu, masih bersifat perhitungan dari hasil laporan pajak yang disetorkan oleh pelaku usaha. Untuk membuktikan, maka pihaknya pun akan melakukan proses audit, atau pemeriksaan secara menyeluruh.
“Angka sementara sedangkan nanti yang untuk pastinya hitungannya kami biasanya tetap akan melakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak pada tanggal tersebut berdasarkan pada data itu,” ujar Syakirin
Sementara itu, berdasarkan catatan Badan Keuangan Daerah Kota Mataram, realisasi penerimaan pajak hotel hingga periode bulan maret ini, tercatat sebesar Rp.8,7 miliar, atau sekitar 39 persen dari total target sebesar Rp. 22 miliar.
Sedangkan untuk pajak restoran, realisasinya hingga bulan maret ini mencapai Rp .9,6 miliar lebih, atau sekitar 40 persen dari target total sebesar Rp 24 miliar.(irh/mtr)
