Dugaan Penggelapan Dana Bantuan PIP di SMPN 4 Tanjung
KLI – Kasus dugaan penyimpangan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) terjadi di Sekolah Lanjutan tingkat Pertama, SMPN 4 Tanjung. Rekening tabungan salah satu siswa penerima bantuan tidak bersaldo setelah dua kali pencairan dana bantuan siswa penerima tak pernah mencairkan bantuan senilai Rp. 1.200.000.
Dugaan penggelapan dana bantuan siswa miskin di SMPN 4 Tanjung itu diungkap oleh salah satu orang tua wali murid penerima bantuan kepada wartawan, Kamis siang kemarin. Dalam pengakuannya, Sukamto mengatakan bahwa telah terjadi dugaan penggelapan dana bantuan siswa miskin dengan modus, penerima bantuan tidak pernah bisa mencairkan bantuan sejak tahun 2018 lalu, namun setelah tahun 2022, siswa penerima baru mengetahui jika bantuan yang ia terima dari tahun 2018 dan 2019 sudah dicairkan oleh oknum pegawai bank yang saat ini sudah dipindahtugaskan.
“Mewakili wali murid dari dusun Medain, katanya mengenai BSM ini, ada persoalan di pihak bank. Wali murid ini berdasarkan data, harusnya anaknya sudah menerima empat kali, padahal orang tua wali tidak pernah mengambil bantuan, ternyata saldo di rek bank sudah tidak ada setelah dicek,” ujar Sukamto, salah satu perwakilan wali murid.
Ditambahkan orang tua siswa itu bahwa, saat dugaan penggelapan itu mencuat, pihak sekolah sudah memanggil orang tua siswa yang bersangkutan untuk dicarikan solusi.
Sementara itu, kepala SMPN 4 Tanjung sempat membantah dugaan kasus penggelapan dana tersebut. Namun setelahnya, wakil kepala sekolah bidang kehumasan membenarkan hal ikhwal dugaan tersebut.
“Memang benar ada istilahnya informasi seperti itu, kami dari pihak sekolah juga membahas bagaimana menyelesaikan masalah ini,” ujar wakil kepala sekolah bidang kehumasan, Supradi.
Lebih lanjut dijelaskan pihak sekolah, bahwa kasus tersebut saat ini sedang diatensi oleh pihaknya. Merekapun mencoba berkoordinasi dengn pihak bank untuk mendapatkan informasi yang jelas terkait permasalahan tersebut. Sedangkan saat media ini mendatangi kantor unit bank BRI tanjung, kepala unit sedang tidak berada ditempat.(shd/klu)
