
Fokus Pulihkan Ekonomi Program JPS Tahap Tiga Tidak Dilaksanakan
Selong – Dimasa Nurut Tatanan Baru Pandemi Covid-19 Pemerintah Kabupaten Lombok Timur akan fokus pada program pemulihan ekonomi, dampaknya program paket sembako Jaring Pengaman Sosial (JPS) tahap tiga yang sedianya untuk bulan Juni tidak dilaksanakan.
Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Timur M. Juani Taufik mengatakan, tidak dilaksanakannya program paket sembako JPS tahap tiga karena anggaran untuk program tersebut sudah habis terpakai untuk pelaksanaan pengadaan paket sembako JPS tahap pertama bulan April dan tahap kedua bulan Mei.
Dijelaskan Taufik, Anggaran awal untuk paket sembako JPS disiapkan sebesar 37,5 milyar rupiah yang direncanakan untuk 150 ribu KK kemudian akan didistribusikan dalam kurun waktu tiga kali yaitu April, Mei dan Juni. Tapi pada pelaksanaanya anggaran tersebut sudah habis hanya untuk pengadaan tahap satu dan dua, karena data penerima manfaat membengkak menjadi 170 ribu KK lebih. Bahkan untuk pengadaan paket untuk dua tahap tersebut anggaran yang disediakan tidak cukup sehingga Pemkab lombok timur terpaksa menombok sebesar 3,5 milyar sehingga menghabiskan anggaran sebesar 41 milyar rupiah.
“Dana awal kita siapkan 37,5 m membengka menjadi 41 m, Tahap pertama yang tertribusi pada angka 76 ribu lebih, tahap kedua meningkat lagi menjadi 95 ribu lebih jika ditotal angka itu melebihi 150 ribu KK yaitu 170 ribu KK, maka dari sisi penganggaran angka sudah terlalompoi” Tegasnya.
Karena anggaran sudah habis terpakai bahkan melapoi jumlah anggaran yang telah disediakan, Pemerintah Kabupten Lombok Timur tidak akan melaksanakan program pengadaan paket JPS tahap tiga, sehingga dikondisi nurut tatanan baru yang menjadi fokus penanganan yaitu bagaimana memulihkan prekommian masyarakat.
“Dalam konsep angaran yang kita ajukan dalam KUA PPAS program lebih banyak diarahkan ke pemulihan ekonomi seperti dalam bentuk bantuan ke Kelompok Usaha Bersama (KUB), kegiatan mengatasi kekeringan misalnya dengan membangun embung rakyat, kemudian masih ada kegiatan belanja tidak terduga untuk mengantisipasi Covid-19 sampe bulan desember sebelum vaksin ditemukan” Pungkasnya.