Gara-gara Tes Swab, Pedagang Pasar Kebon Roek Takut Berjualan
Sebagian pedagang pasar Kebon Roek memilih tutup lapak karena takut di tes Swab (Irham/Lomboktvnews.com)

Gara-gara Tes Swab, Pedagang Pasar Kebon Roek Takut Berjualan

Mataram- Penampakan Pasar Kebon Roek Ampenan, pada Selasa (28/7) kemarin  tak seperti biasanya. aktifitas jual beli yang biasa  terbilang aktif  kini terlihat sepi. Pantauan dilokasi  dari beberapa lapak yang berjualan  hampir separo  tidak ada yang membuka lapaknya. Pengunjung yang datang pun  juga terlihat lebih lengang.

Banyaknya pedagang yang mengurungkan niatnya berjualan merupakan imbas dari rencana pelaksanaan tes swab massal di Pasar Kebon Roek Ampenan. Namun, pelaksanaan tes swab tersebut untuk sementara ditunda.

Kepala Pasar Kebon Roek Malwi mengatakan, suasana lengang ini sudah terjadi sejak Senin kemarin. Hampir 50 persen pedagang lebih memilih menutup lapaknya. Hal ini disebabkan karena adanya rencana tes swab massal kepada para pedagang maupun pengunjung. Padahal tes swab ini untuk kepentingan bersama mencegah penyebaran Covid-19 di Lingkungan Pasar.

“Adanya informasi akan dilakukannya tes swab membuat pedagang takut berjualan. Hampir 50 persen pedagang memilih menutup lapaknya, begitu pula pengunjung. Kami sudah sampaikan tes swab ini demi rasa aman dan nyaman kepada para pedagang, tapi mereka enggan di tes corona jadi beginilah keadaannya,” ungkap Malwi.

Ketakuran pedagang untuk diswab karena melihat cara pengambilan lender melalui lubang hidung. Metode ini dianggap cukup menakutkan. Namun jika hanya sekedar rapid tes atau pengambilan sampel darah bisa diterima oleh pedagang.

Selain itu, pedagang juga merasa khawatir jika tes swab dilakukan dan ada pedagang yang dinyatakan positif akan berimbas pada semakin sepinya pembeli dan pasar ditutup oleh pemerintah. Terlebih, sejak wabah corona mulai mewabah, omzet penjualan pedagang dipasar yang ia kelola ini alami penurunan.

“ Dilihatnya dimedia, cara melakukan swab dengan memasukkan alat dari hidung kedalam tenggorokan membuat takut pedagang, belum lagi kekhawatiran akan semakin sepinya pembeli jika ada yang dinyatakan positif,” katanya.

Sementara itu, salah seorang pedagang bumbu dapur di pasar Kebon Roek Sahuri menolak untuk dilakukan tes swab kepada para pedagang. Pedagang tidak hanya khawatir dinyatakan positif terjangkit virus corona namun juga khawatir akan imbas semakin sepinya pembeli .

“Kalau bisa tidak usah. Karena kalau mau di swab dagangan mereka semakin sepi. Ini takut orang pada pergi kepasar, kita tidak dapat jualan jadinya. Kita takut juga nanti kita tidak begitu ( Covid-19 –red) dikira begitu, terus semua keluarga kita semua diangkut, diisolasi ,” keluhnya.

Terkait penundaan pelaksanaan tes swab kepada para pedagang di Pasar Kebon Roek Ampenan, Juru Bicara Satgas Percepatanan Penanganan Covid-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa mengatakan, penundaan tes swab karena pedagang merasa takut. Melihat kondisi tersebut, pelaksanaan tes swab nantinya akan dikoordinasikan dan disinergikan dengan program gugus tugas Kota Mataram.

“ Penundaan dilakukan karena pedagang merasa resah dan takut di tes corona. Untuk kelanjutannya akan dikoordinasikan dan disinergikan dengan program gugus tugas,” ungkapnya.( Irh/ Mtr)

CATEGORIES

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )