
JPS Tahap Ketiga Belum Tersalurkan, Anggaran JPS LOTIM Sudah Habis Terpakai
Selong– Salah satu upaya penanganan dampak ekonomi dan sosial dari Pandemi Covid-19, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur mengelontorkan dana sebesar 37,5 milar rupiah, untuk program pengadaan paket sembako jaring pengaman sosial (JPS). Anggaran tersebut dipersiapkan untuk pengadaan paket sembako selama tiga bulan yaitu untuk bulan Maret, April dan Mei dengan asumsi masyarakat penerima bantuan sebesar 150 ribu Kepala Keluarga (KK).
Dalam pelaksanaannya anggaran tersebut ternyata sudah habis terpakai untuk bulan pertama dan kedua, bahkan untuk pengadaan dua tahap tersebut terjadi defisit sebesar 4,1 milyar rupiah. Penyebabnya karena teralu banyak tambahan penerima manfaat yang melebihi dari asumsi yang telah ditetapkan, yaitu pada tahap pertama sebanyak 70 ribu paket lebih dan tahap kedua 79 ribu paket lebih.
“Dari rencana awal kita refokusing dan realokasi anggaran dari tahap pertama sampai dengan ke tiga tentang JPS disiapkan 37,5 milar dengan asumsi perbulan selama tiga bulan, masyarakat penerima bantuan adalah 150 ribu KK, tapi faktanya ditahap pertama dan kedua aja itu sudah lewat karena adanya tambahan bahkan defisit sebesar 4,1 milyar” Tegas Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, M. Juani Taufik saat ditemui diruangannya, Senin, 06/07/20.
Dijelaskan Taufik karena anggaran sudah habis terpakai, untuk pengadaan paket sembako JPS tahap ke tiga, anggaran pengadaannya akan diusulkan kembali ke DPRD yaitu pada pembahasan ABPD Perubahan.
“Anggaran paket JPS tahap ke tiga Insya Allah akan direncanakan kembali oleh bapak Bupati dengan DPRD pada pembahasan APBD Perubahan” Imbuhnya.
Lebih lanjut taifik mengatakan, untuk pelaksanaanya JPS tahap ke tiga bentuknya apakah berupa barang paket sembako atau uang tunai terlebih dahulu akan dirubah instrumen pedoman tehnis dari pelaksanaan pengadaan yang telah direncanakan.
“Sampai hari ini, kami belum membahas secara utuh dan belum mengajukan kepada pimpinan bagaimana perubahan pedoman yang ada terkait dengan perubahan dari paket sembako ke uang tunai” ungkapnya.(hel/ltm)