Jumlah Petugas Terbatas, Penanganan PMK di Loteng Lamban

Jumlah Petugas Terbatas, Penanganan PMK di Loteng Lamban

Loteng – Menindaklanjuti laporan sejumlah peternak terkait Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) di wilayah Kecamatan Kopang Lombok Tengah, petugas dari UPT Keswan setempat langsung turun memberikan penanganan dini.
Ternak sapi yang terkonfirmasi terjangkiti PMK, langsung ditanangi dengan diberikan suntikan vitamin dan anti biotik.
Terbatas nya jumlah petugas lapangan membuat penanganan PMK di Lombok Tengah terkesan lamban.
Saat ini, di Kecamatan Kopang hampir semua desa sudah kena, dengan jumlah petugas yang terbatas. Peternak diminta waspada dan segera melapor ke petugas lapangan jika ada ternak yang terjangkiti.
Kepala desa dan kadus juga diharapkan pro aktif membantu peternak dengan menghubungi petugas lapangan.
Terbatasnya jumlah petugas lapangan membuat penanganan PMK di Lombok Tengah menjadi lamban. Ditambah jumlah obat yang minim dan belum tersedianya vaksin untuk PMK.
Meski demikian, para petugas lapangan dari UPT setempat tak ingin berpangku tangan. Dengan persediaan obat dan jumlah petugas yang ada, mereka turun menyisir peternak di masing-masing dusun.
Petugas juga tak lupa mengingatkan para peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang, dan rajin membersihkan mulut sapi yang sudah berbusa dengan air hangat.
Penyakit Mulut dan Kuku secara umum menyerang hewan herbivora berkuku genap seperti sapi dengan ciri-ciri klumori terkelupas, ada lepuk, dan keluar lendir dari hidung. Hewan ternak yang terserang penyakit ini akan mengalami demam tinggi hingga 41 derajat, muncul air liur berlebihan, serta ada luka lepuh di rongga mulut atau pada lidah. Serta pembengkakan kelenjar pertahanan terutama di daerah mandibula atau rahang bawah. Sekitar mulut, moncong, gusi, kuku, payudara hewan juga tampak lepuh atau luka. Penyakit ini juga diketahui mudah menular melalui udara.(ddy/ltg)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )