Kecewa Hanya Kampanyekan Rannya, Caleg DPR-RI Gerindra Desak DPP Evaluasi Fathul Bahri
Mataram – Sejumlah Calon Legislatif (Caleg) DPR-RI dari partai Gerindra, Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) II, kecewa terhadap kepemimpinan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NTB Gerindra Fathul Bahri. Hal itu buntut dari pernyataan Fathul yang meminta ratusan Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra se-Pulau Lombok memenangkan Rannya Agustyra Kristiono, yang juga merupakan Caleg DPR-RI dari partai Gerindra nomor urut 2 Dapil NTB II Pulau Lombok, beberapa waktu lalu.
Dalam kegiatan tersebut, Fathul secara eksplisit, meminta PAC Partai Gerindra se-Pulau Lombok untuk memenangkan Ranya. Kondisi ini membuat seluruh Caleg DPR RI yang lain merasa kecewa dan tidak dihargai oleh ketua DPD atas kerja politik selama ini.
Adapun Caleg DPR RI Dapil NTB II Pulau Lombok yang menyatakan kekecewaannya yaitu, Iswan Abdullah, Arinta Samiktiawati, Saodah, dan I Wayan Karioka. Dalam keterangan Persnya, menurut mereka sebagai ketua DPD Gerindra NTB seharusnya Fathul bersikap netral kepada semua Caleg dan tidak boleh hanya mendukung dan memfasilitasi Rannya Agustyra K.
Selain persoalan ketidaknetralan ini, mereka juga protes keras atas sikap ketua DPD yang tidak pernah melakukan rapat koordinasi dan konsolidasi dengan seluruh Caleg, terkait langkah langkah pemenangan Prabowo Subianto dan pemenangan perolehan suara DPR RI bersama seluruh Caleg DPR RI Dapil Pulau Lombok.
Selain itu, tidak pernah melibatkan seluruh Caleg DPR RI yang lain dalam perencanaan dan penentuan saksi partai di seluruh TPS. Sehingga mereka menduga bahwa saksi yang ditunjuk oleh partai hanya untuk mengawal perolehan suara Rannya Agustyra K.
“Kami tidak pernah diajak konsulidasi oleh Ketua DPD Fathul Bahri Selaku Ketua DPD Partai Gerindra NTB, salah satunya yakni penentuan saksi dan lainnya, artinya mesin partai di sini tidak berjalan,” terang Iswan Caleg DPR RI Dapil II NTB.
Atas kondisi tersebut, mereka meminta kepada Ketua DPD untuk melaksanakan Tupoksinya agar mengelola partai secara profesional sehingga menjadikan Partai Gerindra memperoleh suara DPR RI terbanyak di Dapil NTB II.
Hal yang sama juga diungkapkan Arinta, Caleg DPR RI Gerindra Dapil II Pulau Lombok. Ia mengungkapkan, selama kampanye di Dapil, pihaknya tidak pernah diundang atau dilibatkan pada setiap acara konsolidasi partai. Seperti ketika kehadiran Sekjen DPP Partai Gerindra ke Lombok lalu, dirinya tidak mendapatkan undangan sama sekali sementara hampir seluruh Caleg diundang dan hadir.
”Kita semua berjuang di sini, untuk kemenangan Partai, bukan ego pribadi.Bagaimana Gerindra dapat mempertahankan kursi Dewan DPR RI, kalau hanya perjuangkan satu Caleg, Kita seperti dianaktirikan,” tambahnya dengan ekspresi kekecewaan.
Atas dasar itu, ia mendesak kepada Dewan Pengurus Pusat (DPP) Grindra untuk segera mengevaluasi kepemimpinan Fathul.
“Kami minta kepada Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra, untuk segera mengevaluasi kepemimpinan DPD Fathul Bahri, ” tegas Arinta.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Ketua DPD Grindra NTB Fathul Bahri tidak bisa dihubungi. (Rhl)
Seharusnya bersifat netral,apalagi besok mau mencalonkan diri sebagai gubernur kan susah jadinya kalau mesin politik mogok