
Kendalikan Harga, Pemprov Terjunkan TPID
Mataram – Masih tingginya harga sejumlah komoditi, pasca perayaan natal dan tahun baru lalu. Terutama, harga bahan pokok seperti, telur dan minyak goreng membuat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus turun tangan, dan melaksanakan berbagai upaya. Termasuk dengan mencermati tren di pasaran, agar tidak terjadi inflasi akibat kenaikan harga bahan pokok. Harga bahan pokok pasca nataru, tak ayal membuat masyarakat menjerit. Telur yang, yang biasanya harganya berada di kisaran aRp. 30 ribu per trai, di pasaran harganya hampir mencapai angka Rp.50 ribu.
Sekertaris daerah Provinsi NTB, Lalu Gita Ariyadi menyampaikan, bahwa timnya tidak hanya melakukan pemantauan harga pada saat nataru, tetapi juga pada saat perayaan hari besar agama hingga pada saat adanya anomali cuaca.
Disebutkan Gita, TPID akan terus melakukan pemantauan terhadap hal-hal yang berpotensi membuat harga bahan pokok di pasaran mengalami lonjakan harga, dan mencari penyebab serta solusinya. Barulah kemudian, pemerintah dapat mengambil langkah guna melakukan normalisasi harga.
“Menjadi tugas TPID untuk mencermati trend pasar, untuk melakukan normalisasi harga. Pada kondisi tertentu akan mempengaruhi harga secara psikologis, sperti Nataru, perayaan hari besar, anomali cuaca ataupun terganggunya pasukan barang,” terang Gita.
Pada bulan Desember lalu, inflasi gabungan di Kota Mataram dan kota Bima menyentuh angka 0,63%, lebih tinggi dari angka inflasi nasional, yang berada di angka 0,57%.(ris/mtr)