Kuburan LN Dibongkar, Penyidik Masih Tunggu Hasil Autopsi Korban
Mataram- Autopsi jenazah Ln (23 tahun), korban yang di temukan meninggal dunia dengan cara tergantung di sebuah rumah beberapa waktu lalu. Senin pagi ( 3/8/2020), dilaksanakan di Pemakaman Umum Karang Medain Kota Mataram, yang dilaksanakan oleh tim forensik dari kampus korban.
Dalam pelaksanaan autopsi tersebut, kuburan korban yang telah di makamkan beberapa waktu lalu, kembali di bongkar dengan di saksikan oleh keluarga serta kerabat Ln yang turut hadir dalam prosesi autopsi itu, guna menemukan jawaban dari kematian korban yang dinilai janggal oleh keluarga.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Ln yang merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di kota mataram itu, di temukan tewas dengan cara tergantung di sebuah rumah di kota mataram.
Kasatreskrim polresta mataram, Akp Kadek Adi Budi Astawa menyatakan saat ini tim penyidik masih menunggu hasil dari autopsi oleh tim forensik. Ia menyebut belum dapat memastikan kapan hasil autopsi dapat di terima oleh pihaknya.
“ Kegiatan Autopsi Saat ini masih berlangsung di TPU Karang Medain. Tim forensik dari UNRAM sudah dilokasi untuk melakukan otopsi. Sedangkan, kami sendiri dari penyidik belum mendapatkan hasil dari autopsi itu, dan rencananya akan berkoordinasi dengan tim forensic terkait kapan hasil autopsy dapat kami terima.” Ungkapnya.
Di temui di tempat yang sama, kakak korban Mei Susanti menyebutkan, awalnya pihak keluarga tidak berani melakukan autopsy. Namun, setelah ia melihat secara langsung video korban saat ditemukan ia mengaku menemukan beberapa keanehan, yang menurutnya tidak sesuai dengan ciri-ciri orang yang meninggal dunia dengan cara gantung diri.
“ Awalnya kami pihak keluarga hanya ingin segera menuntaskan kewajiban kami terhadap korban dengan memakamkan. (keluarga) tidak ada berpikiran macam-macam. Namun, malam hari setelah korban di makamkan, khususnya saya yang awalnya tidak berani melihat video korban yang beredar, memberanikan diri melihat video tersebut dan menemukan adanya keanehan. Dimana kami tidak menemukan adanya tanda-tanda orang yang gantung diri seperti seharusnya, seperti mata melotot, lidah menjulur seperti seharusnya orang yang meninggal bunuh diri.” Jabarnya.
Ia juga semakin yakin untuk melaksanakan autopsy, karena mendapatkan dukungan dari pihak keluarga, serta pihak kampus Ln yang sempat melaksanakan gelar perkara.
“ Berangkat dari keanehan itu, saya ngobrol lagi dengan keluarga dan lainnya. Saya dapat kabar bahwa dari pihak kampus melaksanakan gelar perkara. Keluarga akhirnya sepakat melakukan autopsy, dengan di damping oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya. Hingga kami akhirnya mencabut surat penolakan autopsy.” Lanjutnya.
Oleh karena itu menyampaikan harapannya, terkait kematian sang adik. Ia mengatakan jika memang kematian ln masuk dalam ranah tindak pidana, ia berharap agar sang pelaku untuk segera menyerahkan diri.(rzka/mtr)