Limbah Tambang Galian C Rusak Ribuan Hektar Lahan Pertanian Di Lotim

Foto : Tanaman bawang dan jagung milik petani di desa Tirtanadi rusak karena tercemar limbah galian C
Lombok Timur – Ribuan petani di tiga Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) keluhkan pencemaran sumber air irigasi pertanian yang disebabkan oleh penambangan galian C yang berlokasi di Desa Mamben Baru, Kecamatan Wanasaba Lotim.
Limbah galian C ini mencemari aliran sungai Kokok Tanggek yang merupakan sumber irigasi utama ribuan hektar lahan pertanian warga yang berada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Wanasaba, Pringgabaya dan Labuhan Haji. Total sebanyak 93 kelompok tani dengan jumlah luas lahan lebih dari 1500 hektar lahan yang terdampak.
Usman salah seorang petani asal desa Tirtanadi Lotim menuturkan, lahan pertanian miliknya telah tercemar limbah galian C sejak lima tahun lalu. Sejak tambang galian C ini dibuka hasil panen pada lahan miliknya tidak pernah maksimal, bahkan sering kali gagal panen sehingga membuat dirinya merugi cukup besar.
Hal itu disebabkan karena air irigasi yang digunakan untuk mengairi tanaman sudah tercemar limbah, sehingga sangat keruh yang bercampur material galian seperti lumpur dan batu apung. Usman mengaku telah lama mengadukan persolan ini kepada pemerintah terkait, tetapi tidak pernah ditanggapi sehingga tambang dibiarkan tetap beroperasi.
“Kalo ditotal selama lima tahun ini, mungkin kita sudah rugi milyaran rupiah,” keluhnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, salah satu perusahaan penambang yaitu CV Damian Group mengakui ada limbah dari penambangan. Akan tetapi, aktivitas tambang pasir ini tidak sendiri dilakukan pihaknya, tetapi ada banyak aktivitas penambangan lain.
Diakuinya limbah semestinya memang tidak boleh dibuang ke aliran sungai, menurutnya, ia termasuk terkena dampak karena turut di demo oleh petani. Saat didemo, sebulan lamanya berhenti melakukan pembuangan limbah di aliran sungai, tetapi kumat lagi setelah pengawasan longgar.
“Kami tetap komitmen untuk tidak membuang limbah ke aliran sungai, justru dalam posisi ini kami kuga ikut disalahkan petani padahal kami tidak pernah buang limbah. Yang saya tahu informasinya salah satu penambang katanya buang limbah saat larut malam,” tutur pemilik Damian Group, Damian. (RL)