
Nyaris Seluruh Kabupaten Kabupaten/Kota di NTB Berstatus Siaga Darurat Kekeringan
Mataram – Memasuki puncak musim kemarau tahun 2022, yang di prediksi pada bulan September, dampak kekeringan di provinsi Nusa Tenggara Barat semakin meluas.
Di sejumlah wilayah, masyarakat mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan, sumur dan mata air mulai mengering akibat intensitas hujan yang semakin jarang.
Kepala Pelaksana BPBD NTB, Sahdan menyampaikan dari laporan terbaru 9 dari 10 kabupaten kota di NTB ditetapkan status siaga darurat bencana kekeringan, hanya Kota Mataram yang tidak terdampak kekeringan. Berdasarkan laporan petugas lapangan disebut Sahdan, sebanyak 176 desa dari 55 kecamatan, yang berada di 9 kabupaten-kota terdampak kekeringan.
“Ada 74 Kecamatan dan 296 Desa di NTB, dengan total KK 150.000 dan jiwanya lima ratusan juta lebih. Penanganan sementara sifatnya hanya jangka pendek,” sebut Sahdan.
Sementara itu, upaya penanganan yang dilakukan kabupaten/kota, dilakukan dengan mulai melakukan pendistribusian air bersih. Sedangkan penanganan jangka panjang pemerintah menghimbau masyarakat menjaga lingkungan, dan kembali melakukan penanaman pohon.
Sebagai bentuk dukungan kepada daerah terdampak, BPBD NTB sudah mengajukan anggaran sebanyak Rp.800 juta melalui dana BTT, untuk penanganan dampak kekeringan.(ris/mtr)