Oknum Pengasuh TPQ di Lotim, Diduga Perkosa Guru Ngaji
Lombok Timur – Kasus pelecehan seksual terhadap perempuan kembali menghebohkan warga Lombok Timur (Lotim). Kali ini korbannya merupakan salah seorang Ustadzah yang menjadi guru ngaji di salah satu Tempat Pengajian Al-Qur’an (TPQ) di Desa Suangi Kecamatan Sakra Lotim. Sementara terduga pelakunya merupakan pengasuh dan pendiri di TPQ tersebut inisial MY.
Aksi bejat oknum ustadz tersebut terungkap setelah korban melaporkan kasus pemerkosaan ini ke pihak kepolisian Polres Lotim.
Kasi Humas Polres Lotim, Iptu. Nikolas Usman mengatakan, kasus pemerkosaan tersebut terjadi pada hari Minggu, 17 Desember 2023 dirumah pelaku. Kasus tersebut berawal saat korban tengah mengantarkan pesanan obat untuk meningkatkan stamina lelaki yang dipesan secara online.
Sesampai di rumah pelaku, korban mengetuk pintu, kemudian terduga pelaku menyahut dan meminta korban masuk, setelah masuk terduga pelaku langsung menarik korban. Korban sempat berontak, tetapi terduga pelaku langsung mendekap dan memeluk korban.
Korban tetap berontak dan melarang serta mengingatkan terduga pelaku untuk tidak berbuat macam-macam dan mengingatkan telah memiliki anak dan suami/istri, namun terduga pelaku tetap tidak mendengar dan mendorong pelapor/korban hingga jatuh dilantai.
“Setelah korban terjatuh kelantai terduga pelaku kemudian beraksi dengan membuka celana korban dan kemudian terduga pelaku langsung memasukkan alat kelaminnya hingga sperma terduga pelaku keluar,” tutur Nikolas.
Setelah kejadian tersebut, terduga pelaku meminta maaf dan meminta korban untuk tidak memperpanjang kejadian yang dialami dan bersedia memberikan uang sebesar 5 juta rupiah. Tetapi korban mengatakan tidak bisa terima kejadian tersebut dan mengancam untuk melaporkan kejadian tersebut ke Pihak Kepolisian.
“Sudah meminta maaf dan mau menyogok korban lima juta agar tidak melapor ke polisi,” imbuh Nikolas.
Lanjut Nikolas, akibat kejadian tersebut korban alami trauma berat. Karena setelah kejadian tersebut korban kemudian pulang dengan badan gemetaran sambil menangis. Bahkan saat dijalan korban sempat terjatuh akibat dari rasa takut yang dialaminya.
“Menurut korban saat korban pergi meninggalkan TKP tidak terlihat penyesalan di wajah terduga pelaku,” ungkapnya.
Karena mengalami trauma, korban menelpon suaminya yang berada di Malaysia dan menceritakan kasus pemerkosaan tersebut. Karena tidak terima dengan perlakuan terduga pelaku dan suami korban meminta korban untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian.
“Saat ini sudah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Lotim,” jelas Nikolas.
Diterangkan Nikolas, korban diketahui mengajar sejak 3 tahun yang lalu di TPQ milik terduga pelaku, dan antara korban dan terduga pelaku pernah pacaran saat masih sama – sama bujang. Korban sendiri telah memiliki suami yang tengah menjadi TKI di Malaysia dan memiliki dua orang anak. Sementara terduga pelaku juga memiliki istri dan 2 anak.
“Selama mengajar korban sering diganggu dan ajakin menjalin hubungan kembali, namun korban tidak pernah menanggapi bahkan selalu mengingatkan terduga pelaku untuk ingat – ingat bahwa kita berdua sudah berkeluarga,” terang Nikolas.
Sementara itu, untuk terduga pelaku, sampai saat ini tidak berada dirumah dan diduga kabur menyembunyikan diri.
“Kita minta pelaku untuk menyerahkan diri,” tutup Nilakolas.(Rhl)