Pariwisata Loteng Hidup Segan Mati Tak Mau
Lombok Tengah -Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), telah memukul sektor pariwisata Lombok Tengah hingga ke titik nadir. Pariwisata Loteng nyaris sekarat akibat sepinya aktivitas wisata. Disisi lain, dana stimulan yang dijanjikan pemerintah untuk para pelaku wisata tak kunjung cair.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Lombok Tengah, Syamsul Bahri mengatakan para pelaku wisata di Loteng saat ini, seperti hidup segan mati tak mau karena sepinya pengunjung.
Penetapan PPKM darurat Jawa-Bali telah memupus harapan mereka yang biasanya bulan Juli hingga Agustus merupakan waktu ramai-ramainya wisatawan. Bahkan, wacana pembukaan border dari Bali untuk bourder seat yang diharapkan akan berdampak signifikan terhadap pariwisata Lombok Tengah juga harus kandas.
“Kami sebagai pelaku wisata kondisinya sekarang hidup segan mati tak mau. Bahkan bisa dibilang sudah mau mati. Dengan PPKM harapan kami biasanya pariwisata pada Juli-Agustus musim ramai harapan itu sudah sirna” ujar Syamsul kecewa.
Syamsul juga mengungkapkan penerapan PPKM juga telah mengakibatkan sejumlah wisatawan terpaksa membatalkan agendanya di Lombok Tengah. Dan yang paling miris, para pelaku wisata di Lombok Tengah saat ini terpaksa alih profesi seperti jadi kuli bangunan dan profesi lain untuk menghidupi keluarganya.
“Teman-teman yang gak bisa move on, untuk menyambung hidup mereka ada yang jadi kuli bangunan, ada yang jadi petani. Karena kalau kita tunggu sampai kapan kita bisa mati” tutup Syamsul.(ddy/ltg)