Pemkot Mataram Siapkan Skenario Percepatan Pertumbuhan Ekonomi
Mataram-Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menmengatan, telah menyiapkan skenario percepatan pertumbuhan ekonomi untuk mendorong kegiatan sektor usaha mikro kecil dan menengah. Namun, skenario yang disipkan tersebut hanya bisa terealisasi jika pemerintah pusat menetapkan status PPKM Kota Mataram turun menjadi level 2.
Mohan, mengatakan wabah pandemi covid-19, telah menggerus kinerja ekonomi yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram minus 5,5 persen, sehingga mempengaruhi sektor barang dan jasa.
Atas kondisi ini, Walikota telah menyiapkan skenario percepatan pertumbuhan ekonomi untuk mendorong kegiatan sektor UMKM dan meningkatkan jumlah transaksi keuangan.
Salah satu konsep yang disiapkan dalam upaya melakukan pemulihan ekonomi, adalah melaksanakan kegiatan bazar kuliner UMKM dan pedagang tradisional dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19.
Bazar kuliner tersebut, akan dibuat pada beberapa titik yang menjadi pusat aktivitas masyarakat, sehingga dapat memancing masyarakat sekitar untuk berbelanja.
Selain bazar kuliner, Mohan juga menyampaikan rencana uji coba pembukaan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day di jalan udayana. Aktivitas yang digelar setiap hari Minggu pagi tersebut juga diyakini dapat membantu menggerakan perekonomian masyarakat.
“Nanti kita akan membuat beberapa titik untuk bazar produk-produk UKM untuk mengundang masyarakat berbelanja guna membangkitkan kembali ekonomi masyarakat. Itu yang kita siapkan mana kala kita nanti ke level 2” terang Mohan.
Sementara itu, Plt direktur RSUD Kota Mataram, Lalu Martawang menyampaikan angka kasus covid-19 di Kota Mataram mulai melandai atau terjadi tren penurunan.
Melandainya kasus covid-19 ini, terlihat dari data keterisian tempat tidur ruang isolasi rumah sakit. Di RSUD Kota Mataram, jumlah pasien yang masih menjalani perawatan hanya tersisa 38 pasien atau sekitar 30,4 persen dari keseluruhan ruang isolasi RSUD Kota Mataram.
Sementara, di Rumah Sakit Darurat, yakni di Fizz Hotel dan Nutana, jumlah pasien yang masih menjalani isolasi terpusat hanya tersisa 15 pasien, 8 pasien di Fizz Hotel dan 7 pasien di Hotel Nutana.(irh/mtr)