Peran Jurnalis Penting Untuk Melawan Hoaks

Peran Jurnalis Penting Untuk Melawan Hoaks

Mataram – – Peran jurnalis dalam menangkal informasi hoaks sangat penting ditengah masyarakat. Pasalnya, informasi yang dipublikasikan melalui berbagai media, termasuk televisi, bisa sangat mempengaruhi pandangan masyarakat dalam menyimpulkan sebuah informasi.

Oleh karena itu, seorang jurnalis televisi diharapkan dapat terus menjaga integritas dan profesionalisme serta lebih hati – hati dan teliti dalam memproduksi informasi. Informasinya harus benar dan sesuai fakta dan kondisi di lapangan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H., dalam program Bincang iNews yang berlangsung secara virtual, di Ruang Kerjanya, Kamis (19/11). Acara tersebut juga menghadirkan berbagai narasumber antara lain yakni Perwakilan IJTI NTB Yusril Arwan, Kepala LPP TVRI NTB Gede Mustito dan Ketua KPID NTB Yusron Saudi.

“Sangat diperlukan seorang jurnalis televisi atau pun media yang lain memegang kode etik, menjaga integritas dan profesionalitasnya. Lakukan konfirmasi sebelum suatu informasi berita ditayangkan agar informasi yang disampaikan adalah informasi yang produktif,” tutur Gede.

Gede, sapaan akrab Kadis Kominfotik ini menjelaskan bahwa informasi hoaks dibagi menjadi dua bagian, yaitu Informasi yang bentuknya disinformasi dan misinformasi. Disinformasi adalah suatu informasi yang diproduksi sebagai rekayasa atau sesuatu yang dibuat oleh oknum, seolah – olah peristiwa tersebut terjadi. Sementara itu misinformasi merupakan sebuah peristiwa yang didapatkan dari sumber – sumber yang tidak benar.

“Perbedaan keduanya yaitu disinformasi betul – betul rekayasa. Tetapi jika berbicara misinformasi boleh jadi peristiwa yang disampaikan itu ada, tetapi disampaikan dengan cara tidak benar sehingga merubah makna,” tutur Gede.

Selain itu, Gede juga mengharapkan agar para jurnalis memiliki rasa nasionalisme dan cinta kepada daerah dan bangsa sebagai modal dasar untuk menjaga bahwa informasi yang disampaikan dapat membangun semangat, membangun ekonomi dan budaya bangsa menjadi lebih kokoh dan kuat.

“Kami berharap peran media atau jurnalis televisi menjadi garda terdepan dalam mewujudkan NTB Gemilang,” seru Gede.

Pada kegiatan tersebut, Yusril sebagai wakil ketua IJTI NTB mengungkapkan bahwa hoaks memberikan dua efek yakni efek pribadi dan profit. Efek pribadi dan profit berarti memberikan keuntungan tersendiri bagi penyebar hoaks tersebut. Dijelaskan Yusril, hal tersebut sangat tidak baik karena akan membuat keresahan masyarakat, sementara pribadi diuntungkan untuk itu.

“Ketika ada media yang membuat berita hoaks yang kontrofersional untuk menarik perhatian publik dan menjadi sorotan maka akan muncul akses ekonomi sehingga profit internet dapat diakses,” jelasnya.

Sementara itu Wakil Ketua 1 IJTI NTB, Yusril Arwan memaparkan pentingnya jurnalist mengikuti uji kompetensi  ” Uji kompetensi sangat penting untuk melahirkan jurnalis yang prefesional, untuk melahirkan karya jurnalis yang bisa dipertanggungjawabkan baik materi maupun dampaknya kepada publik “ Ungkap Yusril Arwan yang juga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi LombokTV

CATEGORIES

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )