Perangi Disinformasi Pemilu 2024, Bawaslu Kota Mataram Ajak Peran Aktif Insan Pers.
Mataram- Badan Pengawas Pemilihan Umum ( Bawaslu ) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggelar kegiatan sosialisasi pengawasan berita bohong atau hoaks serta isu-isu negative saat pelaksanaan Pemilihan Umum 2024. Dalam kegiatan yang melibatkan para insan Pers Tersebut, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Mataram mengajak semua media untuk bersama-sama mengawasi penyebaran berita bohong atau hoaks selama tahapan kampanye Pemilu 2024 yang dimulai pada 28 November 2023.
” Kami berharap kepada rekan-rekan media menjadi sinergi yang kuat antara Bawaslu dan media untuk menciptakan lingkungan politik yang sehat, bersih dan bermartabat,” ungkap Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kota Mataram, Effendi saat membuka kegiatan sosialisasi di Mataram , Senin (20/11).
Effendi Mengatakan Bawaslu tidak dapat bekerja sendiri dalam pelaksanaan pengawasan pemilu, sehingga keterlibatan media dalam fungsi pengawasan selama pemilu dapat membantu mencipatakan lingkungan politik yang bersih, sehat dan demokratis. “ kami berharap media tergerak dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang pengawasan tahapan pemilu, serta ikut andil dalam memerangi disinformasi pemilu yang dikhawatirkan akan merusak tatanan demokrasi kita , “ Ujarnya.
Dijelaskannya, melalui kegiatan sosialisasi Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2023 tentang Pengawasan Kampanye Pemilu pada Pemilu 2024 terhadap Pengawasan berita Bohong / Hoaks serta isu-isu negatif, dapat mewujudkan tujuan bersama, yakni pemilu yang berintegritas, namun tentu saja dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki Bawaslu, peran aktif semua pihak khususnya Insan Pers sangat dibutuhkan untuk sama-sama menjaga dan mengawasi pemilu agar tercipta pemilu yang bersih, adil , jujur dan berintegritas.
, “ Bersama Rakyat Awasi pemilu , bersama Bawaslu tegakka keadilan pemilu ,” Pungkasnya.
Sementara itu, dalam kegiatan sosialisasi tersebut Bawaslu menghadirkan tiga narasumber terdiri atas perwakilan dari organisasi wartawan, yakni PWI NTB, Pimpinan Redaksi salah satu media lokal, serta kalangan Akademisi dari Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Mataram Dr. Fathul Rizal.