
Peringatan Sumpah Pemuda Diwarnai Kericuhan
Mataram – Peringatan hari sumpah pemuda yang dirangkaikan dengan pemberian bonus kepada atlet PON NTB, yang berlaga di Papua dan peserta STQ di Maluku kamis pagi, diwarnai kericuhan.
Kericuhan dipicu, lantaran para pelatih merasa kecewa karena belum mendapatkan bonus.
Aksi para pelatih yang kecewa tersebut, sempat viral di media sosial. Dalam video amatir yang berdurasi 33 detik itu, tampak salah seorang pelatih atlet PON asal NTB emosi. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB, Surya Bahari juga sempat menjadi sasaran kekecewaan pelatih yang yang meluapkan emosi dengan mengarahkan tendangan kepadanya, namun beruntung masih terhalang deretan kursi. Ketua KADIN NTB, H. Faurani berhasil meredam emosi pelatih yang kecewa dan langsung memeluknya. Tampak juga Ketua kontingen PON NTB, Mori Hanafi turut menenangkan situasi. Sementara, para pelatih itu terus meneriakkan permintaan agar Kepala Dinas Dikpora NTB segera diganti sambil meninggalkan lokasi.
“Ganti Kepala Dinas Dispora pak gubernur,” teriak salah seorang pelatih.
Pelatih cabang olahraga kempo itu berteriak meminta kepala dinas pemuda dan olahraga untuk diganti.
Salah seorang pelatih cabang olahraga atletik, Muhdar menyampaikan rasa kecewanya.
Ia menuturkan, bahwa para pelatih merasa tidak dihargai dan tidak dianggap, padahal pelatih juga memberikan andil dalam mempersembahkan medali yang disumbangkan para atlet untuk NTB.
Sementara, ketua Kontingen PON NTB, Mori Hanafi menyampaikan bahwa bonus bagi pelatih sudah masuk ke tabungan, hanya saja ada permasalahan administrasi yang menyebabkan bonus bagi pelatih belum dapat di cek.
Disebutnya hal tersebut hanyalah permasalahan komunikasi, sehingga ia meminta untuk tidak dibesar besarkan.
“Sudah disampaikan kalau pelatih ada masalah administrasi sehingga tabungannya belum bisa di cek. Ini hanya miss komunikasi saja, tidak usah dibesar-besarkan,” ujar pinta Mori.
Lebih lanjut disampaikannya, bahwa NTB termasuk dalam kategori tercepat se Indonesia dalam memberikan bonus bagi para atlet.
Sehingga ia berharap permasalahan para pelatih dapat segera diselesaikan.(ris/mtr)