Permintaan Uang Jelang Ramadhan Tahun 2020 di Provinsi NTB Rendah Pasca Pandemik COVID-19

Mataram- Permintaan uang menjelang bulan ramadhan Tahun 2020 di Provinsi NTB mengalami penurunan cukup signifikan. Berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah penarikan uang tunai oleh perbankan di Bank Indonesia Provinsi NTB selama 7 (tujuh) hari jelang ramadhan tahun 2020 tercatat sebesar Rp60,5 Milyar atau menurun sekitar 84,61% jika dibandingkan penarikan 7 (tujuh) hari jelang ramadhan Tahun 2019 yang mencapai Rp393,3 Milyar. Sejalan dengan hal tersebut, jumlah net inflow (net uang masuk dikurangi uang keluar kepada/ dari Bank Indonesia oleh Perbankan) sepanjang triwulan I – 2020 tercatat sebesar Rp2,1 Triliun (Uang masuk ke BI sebesar Rp3,3 Triliun; dan uang keluar dari BI sebesar Rp1,2 Triliun), meningkat 37,03% dibandingkan net inflow pada triwulan I – 2019 yang tercatat sebesar Rp1,5 Triliun.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani, penurunan permintaan jumlah uang oleh perbankan mengindikasikan penurunan transaksi oleh masyarakat serta menurunnya realisasi belanja pemerintah sebagai dampak dari adanya pembatasan aktifitas oleh masyarakat dalam rangka pelaksanaan protokol COVID-19 yg ditetapkan pemerintah.

Kondisi di atas juga sejalan dengan penurunan yang terjadi pada transaksi SKNBI, dimana total transaksi melalui SKNBI selama triwulan I-2020 tercatat sebesar Rp3,2 Triliun atau melambat sebesar 6,95% dibandingkan triwulan I-2019 yang tercatat sebesar Rp Rp3,5 Triliun.

Achris Sarwani menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir melakukan transaksi di tengah situasi COVID-19, dengan penggunaan transaksi non-tunai baik melalui internet banking, mobile banking, maupun QRIS maka masyarakat secara langsung menerapkan protokol COVID-19 yaitu social /physical distancing karena terjaganya jarak antara pembeli dan penjual (tidak terjadi kontak fisik). Apalagi jumlah merchant QRIS yang terdaftar di Provinsi NTB terus mengalami peningkatan, hingga 10 April 2020 tercatat sebanyak 33.097, dan semakin banyaknya fasilitas penawaran belanja online oleh berbagai merchant, lanjut Achris Sarwani.

Bank Indonesia memproyeksikan penarikan uang selama bulan ramadhan dan menjelang idul fitri tahun 2020 oleh perbankan diperkirakan akan menurun seiring dengan semakin ketatnya pemberlakuan pembatasan aktifitas serta larangan mudik oleh pemerintah. Namun demikian, Bank Indonesia tetap menjamin ketersediaan pasokan kebutuhan uang oleh masyarakat dan perbankan selama bulan ramadhan dan idul fitri tahun 2020, dengan penyediaan stock uang tunai sebesar Rp3,1 Triliun tambah Achris Sarwani.(may/mtr)

CATEGORIES

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )