
Pernikahan Sejenis Gegerkan Warga, Ini Pengakuan Pelaku
Lombok Barat- Pernikahan sesama jenis yang terjadi di Desa Gelogor, Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat hebohkan warga setempat. Kasus ini telah bergulir ke ranah hukum, setelah si mempelai pria yang tidak tahu jika pujaan hati yang dinikahi nya seorang laki laki merasa ditipu melapor ke pihak kepolisian.
Di hadapan penyeidik,pria 25 tahun yang dituduh melakukan penipuan terhadap “mantan suaminya” dengan berpura-pura sebagai seorang wanita itu membeberkan alasanya bersedia menkah dengan MH, pria asal Desa Glogor Kecamatan Kediri yang dikenal nya melalui media sosial sejak empat bulan lalu.
Dalam pengakuannya, pelaku Mita alias S mengaku sudah sudah diajak menikah oleh MH semenjak beberapa bulan resmi menjalin hubungan asmara. bahkan beberapa kali pelaku di ajak kerumah korban. Mita pun mengaku pada Awalnya ia menolak ajakan untuk menikah karena alasan hubungan belum lama.
“Saya bilang,saya enggak mau nikah kita jalani aja dulu.tapi saat itu dia terus mengajak dan bilang tidak mau putus , bahkan sempat mengancam akan mau bunuh diri jika saya pulang. “ Kata Mita di depan penyidik Polres Lombok Barat.
Mita juga mengaku, ada beberapa alasan yang membuat MH jatuh cinta padanya. Selain dalam akun media sosialnya Mita selalu memajang Fotonya yang berpenampilan begitu cantik, mita juga memiliki suara yang mirip perempuan, dan setiap mereka melakukan pertemuan Mita selalu menutup wajahnya dengan cadar sehingga MH begitu yakin ia seorang perempuan dan ingin menikahinya.
Namun ia membantah jika MH mengaku tidak mengetahui jenis kelamin aslinya adalah seorang pria, karena selama pacaran mereka sempat tiga kali melakukan hubungan badan ,sebelum akhirnya memutuskan untuk meresmikan hubungannya dengan melangsungkan akad nikah di hadapan penghulu.
“Dia tahu kalau saya laki laki,dia tahu kalau saya tidak punya payudara bahkan dia tau saya memiliki penis karena pernah melakukan hubungan badan, tetapi dia ngomong sana sini kalau dia tidak tahu saya laki laki.” Ujarnya.
Mita juga mengatakan, saat memutuskan bersedia menikah dengan MH dan ikut tinggal di rumah MH selama satu minggu, semua persyaratan dokumen untuk keperluan pendaftaran menikah sah secara hukum, semuanya di persiapkan oleh MH. Ia juga menyangkal pernyataan MH yang menyebut jika mereka tidak pernah berhubungan badan setelah resmi menikah pada tanggal 2 juni lalu. Mita mengaku, setelah menjalani ijab Kabul, mereka sempat satu kali berhubungan badan.
“setelah resmi menikah, kami sempat satu kali berhubungan badan,” Ungkapnya.(Hmd/Lobar)