Persediaan Kurang, Capaian Vaksin di NTB Rendah

Persediaan Kurang, Capaian Vaksin di NTB Rendah

Mataram-Rendahnya capaian vaksinasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang sempat disorot pemerintah pusat dan anggota DPR beberapa waktu lalu, ditanggapi pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Asisten III Setda Provinsi NTB, Nurhandini Eka Dewi beralasan, rendahnya capaian vaksinasi di NTB disebabkan karena kurangnya logistik vaksin.
Disebutkan Eka, bahwa animo masyarakat untuk di vaksin justru meningkat dua bulan terakhir. Namun, karena keterbatasan logistik, terpaksa ditunda dan harus menunggu logistik vaksin yang dikirim dari pusat.
Menurut Eka, kurangnya droping logistik vaksin ke NTB diisebabkan karena adanya daerah dengan status PPKM level 4 seperti Jawa dan Bali yang menjadi prioritas untuk dilakukan vaksinasi. Sama halnya seperti di NTB, yang memberikani prioritas pada Kota Mataram yang saat itu sempat berada pada status PPKM level 4. Namun, dengan naiknya evel status hampir semua daerah di Indonesia menjadi level 3, maka pemerintah pusat telah mulai menyebarkan logistik vaksin secara merata. Karena itu, dalam 2 bulan ke depan, pemerintah Provinsi NTB akan lebih gencar melakukan vaksinasi baik vaksin pertama maupun vaksin ke dua.
Pemprov NTB, juga akan mempercepat pelaksanaan vaksin di wilayah Lingkar Mandalika, untuk mengejar pagelaran WSBK pada November mendatang.
“Masalahnya kemarin hanya logistik, dua bulan terakhir pada bulan Juni pada saat, Dan pada saat yang sama terjadi gelombang kedua sehingga diprioritaskan yang level 4, termasuk Kota Mataram. Vaksin yang awalnya disebarkan merata sebagian dialihkan ke daerah yang level 4” terang Eka.
Eka optimis, dengan adanya droping logistik vaksin secara merata, NTB akan dapat mengejar ketertinggalan pencapaian vaksinasi. Ia juga kembali mengingatkan kepada para tenaga kesehatan yang melaksanakan vaksinasi masal, untuk tidak lupa menginput data serapan vaksin secara digital.
Karena menurutnya, hal tersebut akan berimbas pada jumlah vaksin yang akan diterima NTB, karena pemerintah pusat hanya melihat jumlah sisa vaksin yang ada berdasarkan data digital.(ris/mtr)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )