
Prahara Partai Gerindra; Dany Karter Angkat Bicara
KLU – Kegaduhan ditubuh Partai Gerindra Nusa Tenggara Barat, khususnya DPC Lombok Utara menarik perhatian publik. Dany Karter, wakil bupati sekaligus ketua DPC Gerindra Lombok Utara yang dituding hanya sebagai boneka dalam pemerintahan dan kepartaian akhirnya angkat bicara. DKF memastikan prahara yang sedang terjadi ditubuh partainya murni soal komunikasi yang tidak terjalin baik antara ketua DPRD KLU dengan Ketua OKK Gerindra NTB.
Selain karena Gerindra sebagai partai pemenang, tudingan Nasrudin ketua DPRD Lombok Utara terhadap Dany Karter Febrianto sebagai wakil bupati juga menjadikan prahara di Partai Gerindra itu semakin menarik perhatian publik. Dany Karter yang disebut-sebut paling bertanggung jawab atas kegaduhan itu, baru muncul memberikan keterangan. DKF, yang ditemui diruang kerjanya menceritakan ikhwal kegaduhan itu. Ia pun memastikan jika kegaduhan tersebut berawal dari arus komunikasi yang tidak lancar antara Nasrudin sebagai dewan penasehat DPC Gerindra KLU dengan Sudirsah, ketua OKK Gerindra NTB.
“Transisi ini membutuhkan waktu agar bisa prosesnya berjalan dengan baik, dan kita sudah berkomunikasi dengan elit partai di Lombok Utara. Kita juga tetap mengutamakan komunikasi dengan pengurus DPD,” terang Dany.
Ditambahkan Dany, bahwa kegaduhan tersebut sudah diredam oleh pihaknya melalui diskusi bersama antara Sudirsyah, Nasrudin dan beberapa tokoh Gerindra KLU yang lain. Dalam kesempatan itu, wakil bupati muda itu juga meminta masyarakat KLU untuk tidak terpengaruh dengan efek gaduh yang disebabkan oleh partai politiknya dengan memastikan prahara tetsebut hanya menjadi konsumsi internal partai.
Sebbelumnya, Nasrudin yang juga ketua DPRD KLU melontarkan tudingan serius kepada ketua Dpc Gerindra KLU yang juga menjabat sebagai wakil bupati. Nasrudin menuding Dany Karter hanya sebagai boneka dalam jabatannya sebagai ketua DPC dan sebagai wakil bupati. Nasrudin menyebut, jika kebijakan kebijakan krusial partai dipegang oleh ketua OKK Gerindra NTB, yang juga mantan ketua DPC Gerindra KLU. Sudirsah, yang dituding mengendalikan Dany membantah jika upaya mengganti ketuaDPRD KLU itu sebagai upaya intervensi, melainkan langkah yang harus dilakukan partai terhadap kepengurusan daerah.(shd/klu)