Produksi Menurun Dampak Wabah Corona, IKM di Lobar Siasati Dengan Penjualan Sistem Online dan Delivery
Lombok Barat -Wabah corona berdampak besar terhadap sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan industri kecil menengah (IKM) di Lombok Barat. Bagiamana tidak? Akibat pembatasan beraktivitas di luar rumah menyebabkan pelaku IKM kesulitan menjual produknya. Mensiasati kondisi ini, Para pelaku IKM pun mengubah metode jualan yang tadinya manual atau konvensional dengan pola online atau daring. IKM pun menggunakan sistem Delivery (pengiriman) barang kepada warga yang memesan barang melalui online. Metode inipun cukup efektif dan mampu meningkatkan pemasaran produk IKM ditengah kondisi wabah Corona ini.
“Kami rubah pola bisnis pemasaran, karena warga (pembeli) tidak berani keluar, kami pun menggunakan sistem online dan Delivery,”jelas Lalu M Iqbal pelaku IKM roti sukses di Jagaraga Kecamatan Kuripan kemarin. Sistem pemasaran semacam ini baru-baru diterapkan semenjak Corona. Penjualan produk dilakukan secara online, dan langsung antar kepada pembeli. Menurutnya, pola ini sangat efektif.
Semenjak terjadi Covid-19, terjadi penurunan produksi. Dimana sejak tanggal 18 April terdapat penurunan sekitar 11 persen. Biasanya, sebelum Corona kebutuhkan tepung untuk produksi mencapai 150 kilogram namun menurun menjadi 135-138 kilogram. Menurutnya penurunan produksi memang terjadi saat Ramadhan, sehingga perlu disadari dengan pola pemasaran online dan Delivery.
PLT Kepala Desa Jagaraga Iskandar S.Sos mengatakan, Pemda berkomitmen mengembangkan IKM di daerah setempat. Bahkan Pemda ditengah wabah Corona ini menyiapkan bantuan kepada IKM dan UMKM. Upaya pihak pemerintah desa sendiri lanjut dia, pihak desa berupaya membantu IKM dalam hal pemasaran, dengan cara membeli produk IKM untuk kebutuhan makan minta pada acara dan rapat di desa. “Kami membeli produk IKM untuk Snack pada setiap pertemuan, rapat dan acara di desa, itu bentuk dukungan kami,”ujarnya
Sementara itu, Baiq Silaturahmi salah seorang karyawan di IKM roti sukses mengatakan varian roti yang dihasilkan yakni roti manis, roti tawar dan ada yang terbaru roti gembong dengan beragam rasa, ada rasa stroberi, cokelat, keju, pandan, tiramisu dan kapucino. Pangsa pasar roti ini tersebar hampir ke seluruh Lombok. Ia mengaku mulai bekerja di IKM tersebut sejak 2016, secara ekonomi ia mampu membantu keluarga. Namun adanya dampak Corona diakui menyebabkan produksi roti turun. Karena ia selaku pekerja pun berharap ada bantuan Pemda untuk membantu karyawan. (hmdy/lbr)