Puncak Covid-19 di NTB Diprediksi Mundur

Puncak Covid-19 di NTB Diprediksi Mundur

Mataram- Puncak Pandemi Covid-19 yang sebelumnya diprediksi terjadi pada Juli dan Agustus diprediksi mundur. Banyaknya masyarakat yang mulai menormalkan diri. Serta tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19, menjadi salah satu faktor mundurnya puncak pandemi Covid-19 di NTB

Harapan semua pihak agar wabah Covid-19 segera berakhir, nampaknya belum bisa terwujud dalan jangka waktu dekat ini. Karena sampai saat ini kasus Covid-19 di NTB terus terjadi. Bahkan cenderung mengalami peningkatan. Kondisi ini pun membuat kasus covid-19, yang sebelumnya di prediksi mencapai puncak sekitar bulan Juli atau Agustus diprediksi mundur.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataramram dr Hamsu Kadriyan yang selama ini intens melakukan penelitian tentang covid-19 mengatakan. Dari penilitian yang telah mereka lakukan pada awalnya mereka memprediksi, puncak Covid-19 di NTB terjadi sekitar bulan Juli atau Agustus.

“persoalannya sekarang dengan kondisi begini ya bisa jadi dia mundur dari Agustus. bisa jadi, artinya Agustus ini kita belum berada di masa puncak covid-19. “Kata dr. Hamsu Kadriyan di Mataram.

Namum dengan melihat situasi terkini, wabah Corona di NTB. Nampaknya masih belum bisa terkendali. Dan itu artinya puncak Corona di NTB mundur dari prediksi awal.  Menurutnya, karena prilaku masyarakat yang mulai tidak mengindahkan protokol Covid-19, menjadi salah satu faktor penyebab, masih tingginya kasus corona di NTB.

“Masyarakat harusnya bisa Komitmen menjalankan protokol Kesehatan walupun beraktivitas di luar rumah, tetapi protokol Kesehatan tetap dijalankan itu sebenarnya yg paling penting. Dengan begitu angka kasus Covid-19 bisa lebih cepet landai dan cepat turun”. Ujarnya

Ditegaskan Dokter Hamsu Kadriyan, selain itu keputusan pemerintah yang mulai melakukan pelonggaran, dengan membuka kembali akses transportasi serta area publik dan pusat perbelanjaan juga jadi penyebab masih tingginya Kasus Covid-19 di NTB.

“jadi kita pernah melakukan simulasi yg kedua pada saat bandara ditutup, pelabuhan ditutup transportasi darat antar provinsi ditutup itu, kita melakukan analisis simulasi ternyata dari hasil simulasi itu, dia maju 20 hari dari Agustus dia maju ke akhir juni dengan model menutup akses transportasi di NTB. Pungkasnya

Dokter Hamsu Kadriyan menegaskan, ika masyarakat patuh menjalankan protokol kesehatan meski melakukan aktivitas di luar rumah serta tetap memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun serta menjaga jarak maka ia prediksi jumlah kasus positif covid-19 bisa terjadi perlambatan kasus bahkan angka kasus positif di NTB bisa terjadi perununan.

Untuk itulah ia meminta dan menghimbau kepada masyarakat agar bersungguh sungguh menjalankan protokol kesehatan covid-19 menuju kehidupan era new normal.(mae/mtr)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )