
Ratusan ASN Pemkot Mataram Rapid Test Antigen Massal
Mataram – Rapid Test Antigen Massal yang dilaksanakan Tim Satgas Covid-19 kota Mataram terus berlanjut, Selain menyasar warga Rapid Test Massal ini juga menyasar para Aparatus Sipil Negara dilingkup Pemerintah Kota Mataram, Hingga hari ketiga pelaksaan tercatat sudah lebih dari seribu warga Kota Mataram menjalani Rapid Test Antigen.
Salah satu instansi perkantoran yang menjadi sasaran dari kegiatan Rapid Test Antugen Massal yang digelar Satgas Covid-19 Kota Mataram, Yakni Kantor Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Mataram.
Pantauan lomboktvnews.com Rapid test massal yang digelar di instansi ini sempat membuat panik para ASN yang berkantor di OPD ini, para ASN yang mencoba menghindar dari kegiatan Rapid Test Massal ini memilih terlambat datang ke kantor.
Akibatnya , Operasional pelayanan perizinan yang biasa buka mulai pukul 8 pagi terlambat dan baru dibuka mulai pukul 9 pagi, Penyebabnya , Petugas yang biasa membuka pintu kantor terlambat masuk kerja.
Namun, upaya para ASN di instansi ini menghindar dari kegiatan rapid tes antigen gagal , para ASN di instansi ini tetap menjalani Rapid Test yang dilakukan oleh petugas dari RSUD Kota Mataram.
Berbeda dengan pelaksanaan Rapid Test Antigen Massal di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Pelaksanaan Rapid Test Antigen di Kantor Badan Keuangan Daerah Kota Mataram disambut antusias oleh para pegawai di instansi ini, Mereka tampak mengantri untuk menunggu giliran menjalani pemeriksaan virus corona.
Kepala BKD Kota Mataram H.M. Syakirin Hukmi mengaku telah menyiapkan seluruh pegawainya untuk mengikuti kegiatan tersebut. “ Untuk Pelaksaaan Rapid Test Antigen ini , Kami sudah perintahkan seluruh pegawai untuk bersedia dan mendukung langkah pencegahan penyebaran covid-19 “ Terang Syakirin Hukmi
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Mataram Lalu Herman Mahaputra menyampaikan, Pelaksanaan Rapid Test Antigen Massal ini akan menyasar semua kalangan masyarakat termasuk ASN.
Sehingga jika ada ASN yang melakukan penolakan maka ASN tersebut akan mereka data dan tetap diwajibkan untuk ikut menjalani Tes Antigen.
“Sampai hari kedua pelaksanaan Rapid Test Antigen Massal ini , Sekitar seribu lima ratus warga sudah ikut dan semnetara yang dinyatakan reaktif dua orang “ Ungkapnya (irhm/mtr)