Ratusan PMI Diberangkatkan Tanpa Biaya
Mataram – Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) diberangkatkan melalui Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid Lombok pada Kamis sore dengan menggunakan pesawat carter.
Ratusan PMI ini diberangkatkan oleh sejumlah perusahaan jasa penempatan PMI setelah melalui proses persiapan selama 2 hingga 3 bulan. Dimana, 113 diantaranya diberangkatkan oleh PT Pamor Sapta Dharma dan akan dipekerjakan di ladang sawit.
PMI yang sebagian besar berasal dari Lombok Tengah dan Lombok Timur tersebut berangkat tanpa biaya atau zero cost. Mereka akan bekerja di perusahaan sawit FGV Plantation, salah satu perusahaan sawit terbesar di Malaysia.
Direktur Operasional PT Pamor Sapta Dharma, Tri Sukma Hariadi mengatakan, pemberangkatan kali ini merupakan pemberangkatan tahap ke-5 tujuan FGV Plantation. Dimana untuk tahun 2022 ini, kata Tri FGV Plantation meminta PMI dari NTB sebanyak 4 ribu PMI.
Pada pemberangkatan tahap ke-5 ini, PT Pamor sendiri telah memberangkatkan sebanyak 500 PMI dari jumlah kuota sebanyak 1.800 PMI.
“Zero cost, Jadi semua biaya ditanggung sama perusahaan FGV Plantation. Jadi total sampai 2022 sudah melakukan perekrutan dan seleksi tanda tangan kontrak kerja kurang lebih 4000 orang yang baru terpenuhi sampai bulan Oktober ini sebanyak 800 prang,” sebut Tri.
Sementara untuk biaya PMI semua ditanggung alias zero cost. Mereka sebelumnya, telah menjalani proses seleksi hingga akhirnya menandatangani kontrak.
Beberapa hal yang gratis atau zero cost dibiayai oleh perusahaan antara lain transportasi lokal, medical check up, Pasport, asuransi pra, asuransi purna, sistem sidik jari, single entry Visa, tiket pesawat. Dan kebutuhan hidup pertama kali datang ke Malaysia. Sehingga jika ditotal nilainya mencapai Rp. 9 juta.
Sedangkan untuk gaji yang akan diterima PMI berdasarkan kontrak kerja yakni RM 1.500 dengan rincian kerja sehari 8 jam dan untuk 26 hari kerja.
Para PMI direkrut menggunakan One Channel System, seperti yang telah disepakati antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia. Para PMI akan menjalani kontrak selama 2 tahun.
Pemberangkatan PMI diliputi rasa haru dari keluarga yang melepaskan. Selaksa doa dan harapan pun disematkan.
Rudi Hartawan, PMI asal Pelambek, Gubuk Lantan, Lombok Tengah, mengungkapkan keberangkatannya ke Malaysia ini merupakan pengalaman pertama kalinya. Ia juga menyampaikan seluruh biaya administrasi dan pemberangkatan ditanggung perusahaan.
Harapannya ke Malaysia hanya untuk memperbaiki nasib dan ekonomi.
Hal senada juga disampaikan PMI yang lain, Masrudin. Ia mengatakan tujuan keberangkatan memperbaiki ekonomi. Ia sebelumnya telah bekerja di Malaysia. Dan berhasil mendapatkan penghasilan yang layak untuk perbaikan ekonomi keluarganya.(ddi/mtr)