Sambut Tahun Pariwisata, Tim Pekat Fokus Gali Potensi Kabupaten Bima
Bima- Menyambut tahun pariwisata Provinsi NTB 2021, Tim Pekat (Penguatan Ekonomi Terintegrasi) yang merupakan gabungan dari Polda NTB, akademisi Lombok Research Center, yang diketuai Dr Maharani, Budayawan Paox Iben, dan Komunitas Babuju Mandiri yang diketuai Rangga Babuju, melaksanakan kegiatan di Bima Kota dan Kabupaten Bima, beberapa waktu lalu.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memetakan potensi ekonomi wilayah yang mencakup UKM dan UMKM, Pertanian, Perkebunan, serta menggali potensi yang ada di wilayah tersebut.
“Kegiatan tersebut dilaksanakan juga untuk persiapan menyambut Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang digadang dapat menaikkan ekonomi NTB, pada tahun 2021 mendatang.” Sebut Dr Maharani, ketua Akademisi Lombok Research Center.
Adapun hasil penilitian yang dilaksanakan Tim Pekat bersama dengan instansi-instansi terkait, yakni :
1. Intervensi pada sumber daya manusia
Intervensi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia pelaku ekonomi kreatif dapat dilakukan melalui kolaborasi diantara pelaku UMKM dalam sebuah forum sehingga, terbangun komunikasi dan transfer pengetahuan diantara pelaku UMKM. Selain itu, kolaborasi antara pelaku UMKM dengan pemerintah daerah sangat penting terkait dengan sinkronisasi kebijakan pemerintah dan kegiatan ekonomi kreatif masyarakat.
2. Memaksimalkan dan mendekatkan teknologi pada pelaku UMKM
Terkait dengan kendala dalam hal kemasan produk UMKM, pemerintah daerah perlu untuk memfasilitasi keberadaan Rumah Kemasan. Semua hal yang terkait dengan desain label, merk, dan bentuk kemasan dapat difasilitasi oleh Rumah Kemasan sehingga, para pelaku ekonomi kreatif yang dalam hal ini adalah pelaku UMKM tidak perlu lagi terkendala pada persoalan kemasan.
3. Perkuat dukungan
Memperkuat dukungan juga tidak hanya terkait dengan pemerintah daerah namun, lebih kepada dukungan berbagai stakeholder lainnya. Pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bima dan Kota Bima perlu untuk ditingkatkan lagi sebagai salah satu upaya mengatasi keterbatasan modal yang dialami oleh para pelaku UMKM di kedua daerah ini.
Selain itu, pelibatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang pemberdayaan juga penting untuk dilakukan kolaborasi terutama dalam hal pendampingan bagi pelaku UMKM. Pemerintah daerah juga harus secara rutin melakukan kegiatan sosialisasi dan transfer pengetahuan teknologi, manajemen usaha, peluang pasar, dan berbagai informasi terkait dengan akses keuangan.
4. Kondusifitas Daerah
Untuk menjaga kondusifitas daerah maka, program-program pembangunan yang dilaksanakan lebih diarahkan kepada upaya penciptaan lapangan kerja. Salah satu contohnya adalah memfasilitasi kegiatan produktif yang memiliki nilai ekonomi terutama lebih diarahkan kepada generasi muda di kedua daerah otonomi ini. Selama ini pemicu berbagai konflik komunal lebih disebabkan karena lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja yang ada.
Dalam upaya mendukung kegiatan ekonomi masyarakat di Kota Bima serta Kabupaten Bima, Tim Pekat juga memberikan bantuan kepada para pelaku usaha dan komunitas diwilayah tersebut, berupa pakan dan bibit ikan lele, serta 5 set alat usaha kedai kopi modern.
“Selain itu, tim pekat Bima juga melakukan aksi sosial ke masyarakatan, kami melaksanakan pembagian beras ke beberapa titik yang dianggap memiliki potensi konflik pemilu dan beberapa titik yang sebelumnya mengalami kebakaran.” Tutup Dr Maharani.