
Seminggu Pasca Diputus, Bupati Janji Tanam Pipa Bawah Laut Dalam Sebulan
Lombok Utara – Menyikapi kondisi warga dusun Gili Meno yang saat ini krisis air bersih pasca aliran air bersih dari PT BAL ditutup kembali, Bupati Lombok Utara, Djohan Syamsu menjanjikan solusi terbaik. Bupati Djohan meminta waktu satu bulan untuk menanam pipa bawah laut dari gili air ke gili meno guna memenuhi kebutuhan air bersih di gili yang dihuni 300 an kepala keluarga itu.
“Sekarang ini kita sedang nyambung dari Gili Air ke Gili Meno berupa pipa bawah laut yang kita harapkan selesai dalam satu bulan,” kata Djohan saat ditemui seusai mengisi program memarak di Gangga Rabu (7/12).
Ditambahkan orang nomor satu di bumi dayan gunung itu, bahwa saat ini pihaknya melalui PDAM Amerta Dayan Gunung sedang menyiapkan infrastruktur air bersih di Gili Trawangan. PDAM Amerta bekerjasama dengan PT Tiara Citra Nirwana (PT TCN) telah membangun reservoar untuk mengolah air laut menjadi air layak konsumsi. Namun hingga saat ini, belum setengah dari warga Gili Trawangan yang menjadi pelanggan perusahaan swasta pemenang KPBU dengan pemda Lombok Utara itu. Sedangkan di Gili Meno yang hingga saat ini belum ada fasilitas penyedia air bersih milik PT TCN, ratusan warga dan puluhan pengusaha penginapan di Gili tersebut mengalami krisis air bersih pasca PT BAL menghentikan aliran air bersihnya ke pelanggan.
Djohan juga sangat menyayangkan penutupan saluran air bersih yang dilakukan PT BAL setelah izin operasionalnya dicabut Pemerintah Propinsi NTB setelah disurati Bupati Lombok Utara.
Sebagai informasi, saat ini warga Gili Meno sedang mengalami krisis air bersih setelah PT BAL menghentikan operasionalnya. Pemerintah propinsi NTB yang melakukan kunjungan lapangan Selasa (6/12) kemarin memaksa PT BAL untuk membuka kembali aliran air bersihnya dengan alasan tanggap darurat. Sedangkan Direktur PT GNE sebagai rekanan PT BAL meminta izinnya yang telah dicabut dikembalikan sebelum pihaknya membuka kembali aliran air bersihnya kepada pelanggan.(shd)