Simakrama dengan Umat Hindu Mataram, Gubernur Minta Toleransi Tetap Dijaga
Mataram – Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah menghadiri acara Simakrama dengan umat Hindu, di Pura Pasek Sapta Resi di Gebang, Kota Mataram, Rabu (7/4) Malam, kemarin.
Dalam kesempatan itu, Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mengingatkan seluruh umat beragama agar saling menjaga silaturahmi dan toleransi. Pernyataan itu ditegaskan untuk meredam gejolak konflik yang akhir-akhir ini sering bermunculan akibat sikap intoleransi yang ditunjukkan oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa.
“Hanya dengan toleransi dengan menjaga kerukunan antar umat beragama, maka kehidupan damai akan bisa berjalan di NTB. Dan saya ingin umat Hindu menjadi pioner kerukunan kehidupan itu,” kata Gubernur dalam sambutannya tadi malam.
Dalam kesempatan itu. Bang Zul berpesan agar umat Hindu selalu menjalin sikap saling menghormati antar agama. Lantaran ia menilai, hal tersebut adalah suatu kewajiban.
Oleh karenanya, gubernur juga menekankan supaya seluruh umat, menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.
“Dalam semua ajaran tidak ada yang mengajarkan terorisme. Indonesia kan terdiri atas ratusan suku, bahasa, puluhan ribu pulau, kalau kita tidak berlandaskan Pancasila, maka Indonesia bisa runtuh,” tegas Bang Zul.
Dalam kesempatan itu. Bang Zul kembali mengemukakan pentingnya kesabaran dan ikhtiar yang benar dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang melanda tidak saja di Indonesia namun di semua negara di dunia.
Apalagi, ia juga menekankan bahwa keyakinan tersebut mesti disertai dengan ikhtiar berdasarkan ilmu.
“Akal juga punya kewajiban, yaitu memahami dengan keilmuan bahwa virus ini ternyata penyebarannya dengan droplet (percikan cairan saluran nafas), airborne (menular melalui udara), kemudian efeknya paru-paru akan terkena, dengan penderitaan yang besar, sulit bernapas, tetapi kemudian ini ada pencegahannya,” jelas Gubernur.
Berdasarkan ilmu dan pengetahuan mengenai penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, ia melanjutkan, penyakit itu bisa dicegah dengan menerapkan protokol kesehatan, termasuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.
Oleh karena itu, selain bersabar menghadapi ujian berupa pandemi, warga umat Hindu semestinya juga berikhtiar maksimal untuk mencegah penularan penyakit tersebut dengan secara disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Pandemi ini mengajarkan kita semua untuk banyak bersabar. Disitu, kita harus mematuhi protokol kesehatan 5 M jika ingin wabah ini cepat berakhir,” tandas Zulkieflimansyah