Tak Sejalan Dengan Kades, Lembaga Desa Ramai-ramai Bubarkan Diri
Lobar – Tak sejalan dengan kepala desanya, belasan ketua dan anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat ramai ramai mengundurkan diri. Selain LPM, Lembaga desa Karang Taruna dan PKK desa setempat juga terlebih dahulu mengundurkan diri.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Perampuan Kecamatan Labuapi Lombok Barat, Zaenudin Efendi lebih memilih bubar daripada harus dicecar oleh masyarakat setempat gara gara membiarkan kepala desa perampuan menggelar acara-acara unfaedah semisal dangdutan di malam lebaran.
Ketua dan anggota LPM Desa perampuan itu membubarkan diri setelah sekian kali memberikan masukan,saran dan nasihat kepada kepala desa untuk memperbanyak turun ke masyarakat daripada hanya berdiam diri didalam ruangan kantornya.
“Tidak ada yang bisa kita perbuat selama ini. Karena kita kan sebagai pemberdaya masyarakat banyak gejolak-gejolak yang ada di masyarakat jadi terpercik juga anggota LPM yang lain,” papar Zaenuddin.
Ditambahkan anggota yang lain bahwa, selama 8 bulan menjadi anggota LPM, lembaga desa itu tidak pernah berkegiatan disebabkan karena tidak adanya dukungan dari kepala desa.
“Kepala desa itu pilihan rakyat maka dia harus membaur dengan masyarakat. Selama ini kan banyak kebijakan-kebijakan yang kelihatannya bertolak belakang dengan kegiatan yang ada di masyarakat,” ujar Muhammad.
Sementara itu saat, hendak dikonfirmasi terkait aksi pengunduran diri massal lembaga desa itu, kepala Desa Perampuan, H Zubaidi enggan menemui wartawan media ini. Sedangkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Lombok Barat, Heri Ramadhan menyayangkan aksi pengunduran diri anggota lembaga desa yang keberadaannya sangat penting didalam pemerintahan desa.
Heri meminta kepala desa perampuan untuk merubah pola komunikasi dengan masyarakat dan lembaga desa serta menjalin hubungan yang harmonis jika tidak mau rugi dalam melakukan pengelolaan desa.
“Harus dijalin hubungan yang harmonis, baik dengan lembaga desa yang lain dengan dengan RT, RW dan lembaga pemerintahan desa yang lain seperti PKK, Posyandu maupun BKD, kalau tidak bisa menjalin komunikasi yang baik kan rugi sendiri kepala desanya,“ ujar Heri mengingatkan.
Mundurnya ketua dan anggota beberapa lembaga desa di desa perampuan kecamatan labuapi lombok barat itu disebabkan oleh tingkah polah kepala desa perampuan yang dinilai tidak pro terhadap kegiatan kegiatan kemasyarakatan. Selain karena tak didukungnya segala rencana kerja lembaga yang telah dimusyawarahkan, kepala desa juga kerap menggelar acara-acara yang dianggap tidak berfaedah semisal menggelar acara dangdutan diacara malam lebaran idul fitri lalu.(shd/lbr)