Ulama dan Pimpinan Ormas Islam se-NTB Kompak Serukan Salat Ied di Rumah
Mataram – Majelis Ulama Indonesia Provinsi NTB, beserta para tokoh agama dan pimpinan organisasi Islam se-NTB kompak mengeluarkan seruan untuk mengajak umat Islam di NTB agar menggelar takbiran, salat ied dan dan perayaaan Idul Fitri 1441 Hijriyah di rumah.
Para ulama juga menyerukan warga NTB mematuhi Keputusan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, tentang pelaksanaan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Tengah Pandemi Wabah Covid-19 pada Selasa, 19 Mei 2020.
Dalam pernyataannya, Rabu, 20 Mei 2020, Ketua MUI Provinsi NTB, Syaiful Muslim mengimbau dan memohon dengan hormat kepada seluruh umat Islam di NTB, untuk bersama-sama tidak melaksanakan salat Idul Fitri di masjid, di musala atau di lapangan.
“Kita laksanakan salat Idul Fitri tahun ini di rumah kita masing-masing bersama keluarga. Dengan maksud dan tujuan untuk menghindari tersebarnya Virus Corona,” serunya.
Rais Am, Dewan Mustasyar PBNW, TGH. M. Yusuf Ma’mun juga mengingatkan kepada seluruh warga Nahdlatul Wathan, khususnya di NTB, terkait kewajiban warga NW untuk menjaga diri dari hal-hal buruk yang tidak diinginkan dalam masa pandemi atau covid-19 ini.
“Maka saya mengimbau untuk kita masih tetap lebih waspada, untuk bersama pemerintah, dalam rangka untuk melaksanakan salat ied, di rumah dan kegiatan yang tidak terlalu mendesak, agar tetap di rumah,” ujarnya.
Ketua Dewan Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU NTB, Prof. Dr. TGH. Masnun Tahir juga mengucapkan selamat Idul Fitri 1441 Hijriyah, sembari menyerukan agar menggelar ibadah Idul Fitri di rumah saja.
“Kami mengajak kepada segenap kaum muslimin, untuk melaksanakan takbiran dan salat Idul Fitri di rumah, sesuai dengan anjuran dan imbauan dari bapak gubernur, bapak bupati/walikota dan aparatur pemerintah lainnya, dalam suasana kekeluargaan dan suasana damai, penuh persahabatan, dalam rangka menghindari penyebaran Covid-19,” ajaknya.
Menurutnya seruan ini adalah demi kebaikan bersama. “Sekali lagi mari kita ikuti arahan dari pemerintah maupun ulama agar kita melaksanakan Idul Fitri di rumah. Dan itu tidak mengurangi kekhusyukan dan kebahagiaan kita bersama keluarga,” ujarnya.
Pernyataan senada disampaikan Dr. TGH. Sholah Sukarnawadi, MA selaku Masyaikh MDQH NW Pancor, sembari menyampaikan selamat merayakan Idul Fitri 1441 Hijriyah, ia menyerukan ajakan agar masyarakat dan khususnya warga NW menggelar salat ied di rumah saja.
“Kami mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat, wabil khusus warga NW agar mari kita sama-sama melaksanakan salat berjemaah di rumah masing-masing sebagaimana imbauan pemerintah kita, demi terjaganya kesehatan kita dan agar kita sama-sama terhindar dari virus Corona dan kita berdoa semoga kita semua termasuk orang-orang yang kembali ke fitrah,” ujarnya.
Tokoh Muhammadiyah di NTB, yang juga Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sumbawa, Faisal Salim, tak ketinggalan menyampaikan seruan yang sama.
“Mengimbau kepada seluruh masyarakat, tau dan tana samawa, agar pada masa Covid-19 ini untuk senantiasa mengikuti protap dan seruan serta surat edaran yang telah dikeluarkan oleh Bupati Sumbawa, agar kita semua mendukung, dalam pelaksanaan salat Idul Fitri di rumah saja,” ujarnya. Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai pencegahan menyebarnya wabah Covid-19 di daerah kita tercinta.
Seruan untuk mematuhi keputusan bersama juga disampaikan oleh para tokoh agama, pimpinan FKUB dan pimpinan organisasi di berbagai kabupaten/kota di NTB.
“Mengimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten Bima, untuk melaksanakan ibadah salat Idul Fitri di rumah saja. Dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19,” ujar Ketua FKUB Kabupaten Bima, Drs. H. Suhaidin Abdullah. (may/mtr)