
Warga Loteng Tolak Rencana Kenaikkan Tarif PDAM
Loteng – Rencana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) TIARA Lombok Tengah menaikkan tarif pelanggan mulai awal Juli mendatang mendapat penolakan dari warga. Kenaikan tersebut dianggap tidak sebanding dengan pelayanan PDAM yang dianggap masih buruk.
Sejumlah massa pun menyeruduk kantor PDAM meminta perusahaan daerah tersebut menunda rencana kenaikkan tarif.
Puluhan warga Lombok Tengah yang didampingi Lembaga Swadaya Masyarakat Gapura NTB mendatangi kantor PDAM Lombok Tengah.
Mereka meminta agar pihak PDAM menunda rencana kenaikan tarif pada awal Juli mendatang. PDAM diminta memperbaiki berbagai pelayanan sebelum menaikan tarif agar air menjadi lancar, karena massa menilai saat ini air PDAM sering macet dan banyak permasalahan lainnya.
Aksi warga ini nyaris bentrok dengan warga lainnya yang diduga mendukung rencana kenaikan tarif tersebut. Pasalnya massa yang mendukung lebih dahulu berada di kantor PDAM. Akibatnya kedua massa terlibat adu mulut dan nyaris adu jotos.
Namun beruntung aparat dengan sigap melerai kedua belah pihak hingga tidak terjadi saling baku hantam.
Koordinator aksi, Adipati menyatakan kedatangan mereka bersama warga untuk menolak rencana kenaikan tarif PDAM karena rencana tersebut dinilai sangat memberatkan pelanggan. Terlebih dalam situasi pelayanan PDAM yang belum maksimal, maka seharusnya pihak PDAM berbenah terlebih dulu baru membicarakan rencana kenaikan.
Sementara itu, direktur PDAM Lombok Tengah, Bambang Supratomo menanggapi tuntutan massa aksi mengatakan, pihaknya saat ini dalam posisi dilematis, karena di satu sisi aturan menuntut pihaknya untuk menaikkan tarif seperti yang diatur dalam permendagri, Pergub, dan Perbup. Sementara disisi lain, kenaikan tarif itu dilakukan dengan semangat agar pelayanan PDAM menjadi lebih baik.
Bambang juga mengaku rencana kenaikan tarif itu sudah melalui proses sosialisi, bahkan mengajak para LSM, OKP dan berbagai pihak lainnya berdiskusi untuk mendapat kritik.(ddy/ltg)